BAHASA INDONESIA : MAJAS PERTAUTAN
1. Majas Pertautan.
Majas pertautan merupakan
gaya bahasa yang digunakan dengan mempertautkan suatu hal dengan hal lain.
Jenis Majas pertautan :
a.
Repetisi.
Dalam bahasa tutur atau prosa
sepatah kata biasanya diulang beberapa kali untuk menegaskan artinya.
Contoh :
·
Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti,
dialah yang kuharap.
·
Aku rela walau sering kau sakiti, kau
khianati, dan kau lukai.
·
Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah
kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
·
Jangan pergi lagi, jangan menyakitku lagi,
jangan putuskan persahabatan.
·
Malam aku beroda, malam aku membayangkannmu,
malam aku mengaharapmu.
b.
Tautologi.
Tautologi merupakan gaya
bahasa penegasan dengan menggunakan beberapa kali sebuah kata dalam satu
kalimat.
Contoh :
·
Ku bersabar, bersabar, dan sekali lagi
bersabar, tetapi tak tahan lagi.
·
Tidak, tidak mungkin ia melakukan hal sekeji
itu.
·
Jangan, jangan lakukan hal itu padaku.
·
Jangan sekali – sekali meninggalkan sejarah.
·
Ku marah, marah karena tingkahmu yang tak
sopan.
c.
Klimaks.
Klimaks merupakan gaya bahasa
yang menyatakan beberapa hal berturut – turut makin lama makin meningkat.
Contoh :
·
Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta
orang mengalami kelaparan di Negara itu.
·
Dari kemarin hingga sekarang tak muncul –
muncul juga ?
·
Semua orang anak – anak , remaja, orang tua,
ikut antri minyak.
·
Artis kondang itu terkenal dari pelosok desa,
kota, Negara, hingga mancanegara.
·
Musibah itu menghancurkan bangunan – bangunan
, mulai dari rumah , perkantoran, hinggga gedung pencakar langit.
Komentar
Posting Komentar